Temulawak untuk Kesehatan Ternak
KRISIS global menyebabkan harga obat-obatan ternak impor menjadi mahal. Tetapi apabila kita menyikapinya secara positif, justru inilah saatnya untuk mengembangkan obat tradisional untuk ternak. Salah satu bahan penting yang dapat digunakan untuk obat / jamu ternak adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.).
Temulawak telah dikenal nenek moyang kita sejak zaman dulu. Hampir semua daerah pedesaan, terutama dataran sedang dan tinggi, dapat ditemukan tanaman temulawak pada lahan-lahan yang teduh. Bagaimana anatomi tanaman ini sudah dijelaskan dalam artikel di rubrik yang sama, pekan lalu.
Selama ini, sudah banyak penelitian yang dilakukan ilmuwan Indonesia maupun ilmuwan asing untuk membuktikan khasiat temulawak. Namun karena belum adanya sistem pendokumentasiaan yang terpadu, belum semua hasil penelitian itu dapat diakses masyarakat umum.
Selain itu, aneka produk berbahan temulawak lebih sering digunakan untuk kepentingan (kesehatan) manusia. Namun aplikasinya di subsektor peternakan masih minim.
Menurut Soenaryo, dalam Simposium Nasional Temulawak di Universitas Padjadjaran Bandung (1985), penggunaan temulawak sebagai minuman pada kelinci betina mampu meniadakan lemak tubuh pada karkas dan jaringan lemak di sekitar organ reproduksi.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Fakultas Kedokteran Unair (2005), kurkumin bisa memperbaiki motilitas sperma pada mencit yang diberi stres, dengan cara direnangkan di dalam air. Kurkumin dapat menghambat terbentuknya radikal bebas, sehingga mampu mencegah kerusakan struktur aksonema dan protein dinein.
Aksonema berfungsi sebagai penyusun ekor spermatozoa. Sedangkan protein dinein berguna dalam aktivitas ATP-ase, yang mampu menghidrolisis ATP sebagai sumber energi dari motilitas spermatozoa.
Hal ini memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut terhadap hewan ternak, khususnya ternak ruminansia (sapi potong, sapi perah, maupun kerbau), dalam rangka mengatasi kasus infertilitas nonpermanen pada hewan jantan maupun betina. (Dedy Winarto SPt, mahasiswa S2 Beasiswa Unggulan Depdiknas, Program Studi Magister Ilmu Ternak Undip -32).
Obat & Vitamin Kelinci
Keberhasilan berternak dan merawat kelinci tergantung salah satunya bagaimana kita merawat , memberikan vitamin dan mengobatinya bilamana kelinci kesayangan kita sakit. Dibawah ini beberapa produk obat dan vitamin yang kami refrensikan untuk gunakan selama memelihara kelinci. sudah terbukti dan banyak dipakai oleh peternak – peternak profesional.
Berikut daftar Obat dan Vitaminnya :
1. – Intermectin ( 50 ml ) Untuk obat Scabies ( Budukan ), Cara Pakai Injeksi / Suntik
2. – Enroten ( 100 ml ) : Antibiotik mengobati infeksi pada Pencernaan, Pernafasan, campur Air Minum
3. – Permenthyl ( 30 ml ): Obat Kembung / Bloat,Cara pakai Tetes
4. – Introvit 4+ WS ( Vitamin 100 ml ) : Untuk mencegah kelinci stress, meningkatkan daya tahan tubuh dan Meningkatkan pertumbuhan, Cara Pakai dilarutkan dengan Air
5. – Intertrim LA ( 100 ml ): Obat Mencret, Cara pakai Injeksi / Suntik
– Intertim Oral ( 1000 ml ): Obat Mencret, Cara Pakai Minum
6. – Limoxin 200 LA( 100 ml ) : Obat Batuk Pilek, hidung keluar lendir putih, Injeksi / Suntik ( Kelinci Hamil, Dosis Rendah )
7. Vitol ( 100 ml ) : Untuk Kelinci Mandul or susah kawin
8. Oxytocin ( 50 ml ) : Penambah Air Susu dan untuk mengugurkan kebuntingan yang tidak diinginkan
Semoga Bermanfaat..sukses Slalu
Agus
No. Telp 0857 4553 6688
email : asaptaji@gmail.com
Sumber : Kelinci Hias dan Daging ; B. Sarwono, Paduan Memelihara Kelinci Hias ; Rudy Hustamin, Pemeliharaan Kelinci ; AAK, Buku Kelinci ; Fainz Mansyur, Internet , dll.